Minggu, 05 Maret 2023

MELUKIS KENANGAN DI MASA SMP

 

 

Inilah kisahku, melukis kenangan di SMP bersama teman-teman seperjuangan. Bima 9b-34, Neten 9b-23, Avetta 9b-21, Amanda 9b-17, dan aku sendiri Efid 9b-11.

Pada awalnya, kami tidak tahu ingin membuat lukisan seperti apa. Tetapi kita sudah merencanakan bahwa lukisan ini harus colorful, seperti wajah dan hati kita aww awww. Lalu kita mulai membuat dengan cara menjiplak beberapa daun dan dikasih cat akrilik, lalu ditempel di kertas yang telah kita beli dengan sepenuh hati.

Lalu setelah itu, vetta mulai nyeletuk dan bilang “kenapa ngga dikasih tulisan nanem aja di tengah”. For Your Information, asekkk sok inggris hahaha. Oke balik ke topik, jadi nanem itu merupakan singkatan dari nama kita yaitu N untuk Nda (Amanda), A untuk Amib (bima), N untuk neten, E untuk Efid, dan M untuk mikhael (Avetta). Lalu aku berpikir itu adalah ide yang bagus jika masing-masing huruf menggunakan warna yang berbeda agar lebih colorful.


Terasa masih kurang cat-cat yang kita torehkan diatas kain ini, lalu aku berinisiatif untuk mengecat tangan ku dan menempalkannya di kain ini.

Memang sangat simpel lukisan yang kita buat, tetapi waktu dan kenangan tidak bisa kita ulangi kembali untuk membuat sebuah lukisan yang memiliki makna persahabatan didalamnya.

 


MAKALAH BAHASA INDONESIA UJIAN PRAKTIK EFID 9B-11 ANTON 9B-07

 

PENGARUH PERGAULAN BEBAS DENGAN LAWAN JENIS

DI KALANGAN REMAJA

 

 




 

 

 

 

Disusun Oleh:

Antonius Dwi Austriono IXB-07

Fidelis Eferata Wijaya IXB-11

 

 

 

 

 

 

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KATOLIK

SANTA MARIA 1

MALANG

2023

 

LEMBAR PENGESAHAN

 

UJIAN PRAKTIK BAHASA INDONESIA

 

 

 

Makalah berjudul “Pengaruh Pergaulan Bebas dengan Lawan Jenis di Kalangan Remaja” ini telah dibaca dan disahkan pada tanggal 6 Maret 2023 oleh:

 

 

 

 

Kepala Sekolah,                                                                                              Guru Pembimbing,

 

 

Kristina Damayanti, S.Si., M.Pd.                                           Anastasia Kristianingsih, S.Pd.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pengaruh Pergaulan Bebas dengan Lawan Jenis di Kalangan Remaja dengan tepat waktu.

Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini dengan menyalurkan berbagai ide untuk dapat membantu menyusun makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:

1.        Ibu Kristina Damayanti, S.Si., M.Pd., selaku kepala sekolah SMPK Santa Maria 1 Malang yang telah memberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas sekolah dan menunjang pembuatan makalah.

2.        Ibu Anastasia Kristianingsih, S.Pd, selaku guru pembimbing yang memberikan bimbingan dan dorongan serta masukan kepada penulis.

3.        Bapak Roy Setio Budiono, S.Pd, selaku wali kelas IXB yang banyak memberikan materi pendukung dan masukan kepada penulis.

4.        Orang tua penulis yang banyak memberikan dukungan moril maupun materil dan semangat selama penyusunan makalah ini.

5.        Teman-teman penulis yang memberikan dorongan serta semangat kepada penulis.

6.        Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dengan tujuan untuk memenuhi tugas dalam mata pelajaran bahasa Indonesia untuk dapat menambah wawasan tentang bagaimana pengaruh pergaulan bebas dengan lawan jenis di kalangan remaja.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

            Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Pengaruh Pergaulan Bebas dengan Lawan Jenis di Kalangan Remaja ini dapat memberikan wawasan maupun inpirasi terhadap pembaca.

 

Malang, 6 Maret 2023

Penulis

DAFTAR ISI

 

 

Halaman Judul ...............................................................................................................          i

Halaman Pengesahan ............................................................................................................. ii

Kata Pengantar ..................................................................................................................... iii

Daftar Isi .............................................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A.    Latar Belakang .................................................................................................... 1

B.     Rumusan Masalah ................................................................................................ 1

C.     Tujuan .................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

A.    Ciri-ciri Remaja yang Terjerumus dalam Pergaulan Bebas .................................. 3

B.     Pendapat Gereja Tentang Pernikahan Dini .......................................................... 4

C.     Pengaruh Negatif dari Pergaulan Bebas .............................................................. 4

D.    Sikap Remaja yang Benar..................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 8

A.    Kesimpulan .......................................................................................................... 8

B.     Saran .................................................................................................................... 8

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Dengan berkembangnya teknologi, masyarakat di dalam maupun di luar negeri mampu mengakses berita terpopuler yang sedang hangat diperbincangkan di dunia atau yang biasa disebut “Globalisasi”. Pola pikir manusia yang beragam bisa saja menerima globalisasi dengan cara yang benar maupun dengan cara yang salah. Bisa saja masyarakat mengetahui tentang kebudayaan asing atau kebudayaan barat yang tidak sesuai dengan kebudayaan timur. Masyarakat menyikapi hal tersebut dengan dua cara, yaitu dengan berpikiran positif dan berpikiran negatif.

Masyarakat yang menyikapi globalisasi dengan cara yang positif akan bertindak pula secara positif dengan cara mengakses sesuatu yang menguntungkan, contohnya seperti kemajuan teknologi transportasi yang memudahkan mobilitas manusia dalam melakukan perjalanan yang jauh dengan tempo waktu yang cepat.

Tetapi ada juga masyarakat yang menyikapi globalisasi dengan cara yang negatif, contohnya seperti “Pergaulan Bebas”. Pergaulan bebas masuk karena kebudayaan barat yang tidak bisa disaring dengan benar oleh masyarakat, khususnya remaja. Umumnya, remaja berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai agama yang dianut dan adat istiadat yang diikuti.

Berdasarkan hal di atas penulis ingin mengetahui lebih lanjut tentang pengaruh pergaulan bebas di kalangan remaja.

 

B.       Rumusan Masalah

     Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan, penulis menentukan beberapa rumusan masalah yang terkait dengan penelitian ini, diantaranya:

1.    Bagaimana ciri-ciri anak yang sudah terjerumus dalam pergaulan bebas?

2.    Bagaimana pendapat gereja katolik tentang pernikahan dini?

3.    Mengapa pergaulan bebas dapat merusak masa depan remaja?

4.    Bagaimana seharusnya remaja bertindak agar terhindar dari pergaulan bebas?

 

 

 

 

 

C.       Tujuan

     Tujuan penulisan makalah ini adalah:

1.    Menjelaskan tentang ciri-ciri anak yang sudah terjerumus dalam pergaulan bebas

2.    Menjelaskan mengenai pendapat gereja nasrani tentang pernikahan dini

3.    Memaparkan pengaruh negatif dari pergaulan bebas

4.    Untuk mengetahui sikap remaja yang benar agar terhindar dari pergaulan bebas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Ciri-Ciri Remaja yang Terjerumus dalam Pergaulan Bebas

Remaja yang sudah terjerumus dalam pergaulan bebas akan terlihat dengan jelas bagaimana sikapnya yang mulai berubah, yang semula dia penurut menjadi pembangkang. Untuk itu, penulis menuliskan ciri-ciri anak yang terjerumus pergaulan bebas, diantaranya:

1.      Suka Menghamburkan Uang untuk Hal yang Tidak Penting

Remaja yang suka menghamburkan uang hanya untuk ikut pesta hura-hura yang tidak bermanfaat, membeli rokok maupun minuman-minuman beralkohol merupakan ciri-ciri remaja yang terjerumus pergaulan bebas.

Pastinya membeli barang yang tidak berguna tersebut bukan tanpa alasan, tetapi keadaan sekitar yang buruk dan pergaulan dengan teman yang lebih tua akan membuat pola pikir remaja akan terganggu. Yang harusnya remaja masih bisa menikmati masa kecil yang menyenangkan, tetapi masa kecil itu hilang karena pergaulan yang buruk.

2.      Berperilaku Tidak Sopan terhadap Orang yang Lebih Tua di Lingkup Lingkungan

Sejak kecil, kita telah diajari untuk menghargai orang yang lebih tua dari kita. Bahkan di pulau Jawa, kita memiliki bahasa daerah yang digunakan untuk berbicara atau berkomunikasi kepada orang yang lebih tua. Bahasa itu dinamakan bahasa Jawa krama.

Remaja yang bertindak tidak sopan seperti melontarkan kata-kata jorok, tidak menghargai orang yang lebih tua, bahkan tidak mengindahkan atau mendengarkan perkataa orang tua, dan berperilaku yang tidak semestinya remaja lakukan merupakan suatu perbuatan yang tidak mempunyai etika. Remaja yang memiliki sikap tersebut pastinya memiliki pergaulan yang kurang baik dan harus dihindari.

3.      Mendapatkan Barang yang Diinginkan dengan Cara Mencuri

Ada beberapa hal yang melibatkan remaja dalam kasus pencurian, contohnya mencuri uang orang tua, mencuri perlengkapan belajar di sekolah, atau bahkan melakukan pencurian di toko-toko.

Pastinya ada dua individu yang harus terlibat dalam pencegahan ini, yaitu orang tua dan juga remaja itu sendiri. Remaja harus berani speak up atau berbicara secara jujur kepada orang tua dan orang tua harus membimbing remaja kepada jalan yang benar.

B.     Pendapat Gereja Tentang Pernikahan Dini

Pernikahan merupakan keterikatan antara kedua insan yang berbeda jenis yang tidak dapat dipisahkan, kecuali oleh kematian.

Pernikahan di usia muda atau di usia dini merupakan tindakan melanggar perintah Allah yang nantinya akan berlanjut ke tindakan aborsi. Aborsi merupakan tindakan menggugurkan kandungan untuk mengakhiri kehamilan. Aborsi biasanya dilakukan karena kehamilan diluar nikah, kurangnya dukungan orangtua, dan juga masalah dengan pasangannya.

Persekutuan gereja-gereja di Indonesia (PGI)  secara tegas menolak pernikahan dengan batas usia 16 tahun bagi anak perempuan dalam pasal 7 ayat (1) UU nomer 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Gereja di Indonesia juga tidak akan memberi pemberkatan pernikahan atau perkawinan bagi anak-anak dibawah usia 18 tahun.

Jika ada sepasang remaja yang tetap ingin menikah, sebaiknya pastor mengingatkan kedua calon untuk berkonsultasi kepada orang tua terlebih dahulu. Jika orang tua tidak mengizinkan, sebaiknya pernikahan tersebut ditunda atau tidak dilaksanakan pernikahan. Semuanya bergantung kepada orang tua calon dan pastor yang melakukan sakramen perkawinan tersebut.

 

C.    Pengaruh Negatif dari Pergaulan Bebas

Melansir dari laman Global Prestasi School (7/10/2022), berikut merupakan pengaruh negatif dari pergaulan bebas:

1.         Gangguan Kesehatan pada Anak

Aktifitas pergaulan bebas seperti mengonsumsi obat-obatan, merokok, dan minum minuman keras merupakan perbuatan yang dapat mengakibatkan kesehatan remaja akan terganggu. Gangguan kesehatan yang bisa terjadi pada remaja yaitu:

a.    Malas melakukan sesuatu termasuk makan, sehingga fisik remaja akan melemah.

b.    Mual, muntah, sulit tidur, hingga sakit kepala.

c.    Lamban dalam berpikir

d.   Terjadi gangguan mental

Oleh karena itu, sebagai remaja tidak seharusnya mengongsumsi rokok dan juga minuman keras. Dukungan dan bantuan dari orang tua akan sangat penting dalam menunjang keberhasilan seorang remaja.

 

 

 

2.         Pendidikan Terhambat

Seperti yang sudah penulis jelaskan di awal, pergaulan bebas akan mengakibatkan remaja menjadi malas. Sikap tersebut membuat remaja akan malas belajar, bolos sekolah, hingga mengakibatkan putus sekolah. Pergaulan bebas juga akan mengganggu waktu belajar remaja yang seharusnya digunakan untuk mengerjakan tugas rumah akan hilang dan digantikan dengan kegiatan seperti ke warnet atau berbincang bersama dengan orang yang lebih dewasa untuk melakukan hal yang tidak semestinya dilakukan. Kegiatan tersebut pastinya akan membuat prestasi anak menurun yang semula bisa menggapai cita-cita, akan menjadi sangat jauh dari cita-cita tersebut.

Kita semua tahu bahwa pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia yang panjang dan memiliki nilai lebih untuk kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu, penting untuk mengarahkan, menasehati, dan memberikan contoh kepada remaja agar semangat mengenyam pendidikan untuk masa depan yang cerah.

3.         Hubungan dengan Keluarga akan Terganggu

Remaja pastinya membutuhkan dampingan dan perhatian dari orang tua di tengah keluarga. Namun jika remaja sudah terjerumus dalam pergaulan bebas, tentu remaja akan berubah menjadi pembangkang dan tidak menuruti perintah orang tua.

Seorang remaja juga akan dengan mudah terjatuh ke dalam pergaulan bebas karena kedua orang tuanya yang memiliki sikap tidak akur sehingga keluarga menjadi tidak harmonis. Jika hal tersebut terjadi, sikap anak kepada kedua orang tuanya bisa berubah, seperti mudah emosi serta menjadi tidak hormat, seperti kata pepatah “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya” kelakuan dan sifat orang tua pasti akan menurun ke anaknya.

Remaja yang sudah merasa tidak nyaman di rumah pastinya akan berjalan-jalan keluar rumah dengan alasan “mencari angina”, tetapi nyatanya mereka malah bergaul dengan orang yang seharusnya belum mereka kenal dan bisa saja terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

 

 

 

4.         Kriminalitas oleh Remaja

Adanya kesenjangan sosial dapat memicu munculnya tindakan criminal di usia remaja. Contohnya yang kerap kali dilakukan ialah pelecehan seksual, pemerkosaan, dan juga balap liar.

Anak muda yang berada di dalam lingkungan pergaulan bebas cenderung merasa bisa melakukan apa saja untuk kesenangan semata tanpa memikirkan pengaruh kedepannya. Mereka akan melakukan berbagai tindakan kriminal, misalnya mencuri dan bahkan merampok untuk mendapat barang yang ia perlukan.

 

D.      Sikap Remaja yang Benar

           Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sikap merupakan segala perbuatan dan tindakan berdasarkan pada pendirian dan keyakinan yang dimiliki. Jadi, penulis dapat menarik garis besar tentang pengertian sikap remaja yaitu perbuatan maupun tindakan remaja yang dilaksanakan berdasarkan hati nurani. Sikap remaja pastinya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor lingkungan, faktor keluarga, dan juga faktor sekolah. Ada beberapa sikap yang harus diterapkan di kehidupan sehari-hari agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas

1.    Selektif dalam memilih teman

                             Karakter remaja terbentuk akibat faktor lingkungan, seperti yang sudah penulis jabarkan diatas. Di dalam sebuah lingkup lingkungan, sudah pasti para remaja memiliki teman yang seumur maupun tidak seumur. Remaja diharapkan mampu untuk selektif dalam memilah dan memilih teman. Selektif bukan berarti pilih-pilih teman, tetapi mencari teman yang bisa membawa kita ke jalur yang positif dan bukan malah menjerumuskan ke jalan yang salah.

2.    Memperbanyak kegiatan positif

                             Menyibukkan diri dengan kegiatan positif adalah suatu hal yang bisa menjauhkan remaja dari pergaulan bebas kegiatan ini harus bisa didorong oleh diri remaja sendiri dan juga orang lain, tentunya orang tua. Orang tua merupakan support system terbaik yang dimiliki oleh remaja. Remaja bisa menyibukkan diri yaitu dengan cara mengikuti ekstrakurikuler di sekolah, mengikuti les, mengikuti kegiatan kerohanian, dan lain-lain.

 

 

 

3.    Mempunyai pendirian yang kokoh

                             Pendirian yang kokoh pastinya datang dari diri remaja sendiri. Remaja yang memiliki pendirian suka ikut-ikutan dan tidak mempedulikan agama dan orang tua, pastinya akan terjerumus kedalam pergaulan bebas. Tetapi remaja yang mempunyai pendirian yang kuat dan tahu mana yang benar dan yang salah, pastinya akan memiliki hidup yang aman, nyaman, dan terhindar dari pergaulan bebas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan

Pergaulan bebas masuk karena kebudayaan barat yang tidak bisa disaring dengan benar oleh masyarakat, khususnya remaja. Pergaulan bebas adalah satu di antara bentuk perilaku interaksi seseorang dengan individu atau kelompok yang menyinggung melewati batas kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu.

Remaja yang sudah terjerumus dalam pergaulan bebas akan terlihat dengan jelas bagaimana sikapnya yang mulai berubah. Ciri-ciri remaja yang sudah terjerumus dalam pergaulan bebas yaitu suka menghamburkan uang untuk hal yang tidak penting, berperilaku tidak sopan terhadap orang yang lebih tua di lingkup lingkungan, mendapatkan barang yang diinginkan dengan cara mencuri, kurang bertanggung jawab apabila diberikan tugas, melakukan seks bebas, tidak mendengarkan nasehat orang tua, serta mengalami tekanan emosi dan mental

Pengaruh negatif dari pergaulan bebas yaitu gangguan kesehatan pada anak, pendidikan terhambat, hubungan dengan keluarga akan terganggu, kriminalitas oleh remaja, putus sekolah, kelahiran di luar nikah, dan penyakit kulit kelamin.

 

B.       Saran

                 Seharusnya remaja bersikap tertutup pada pergaulan bebas. Cara agar remaja tidak terjerumus dalam pergaulan bebas adalah:

1.    Selektif dalam memilih teman

Remaja diharapkan mampu untuk selektif dalam memilah dan memilih teman. Selektif bukan berarti pilih-pilih teman, tetapi mencari teman yang bisa membawa kita ke jalur yang positif.

2.    Memperbanyak kegiatan postif

     Kegiatan positif adalah suatu hal yang bisa menjauhkan remaja dari pergaulan bebas          kegiatan ini harus bisa didorong oleh diri remaja sendiri dan juga orang lain.

3.    Mempunyai pendirian yang kokoh

     Remaja yang mempunyai pendirian yang kuat dan tahu mana yang benar dan yang            salah, pastinya akan memiliki hidup yang aman, nyaman, dan terhindar dari pergaulan             bebas.

 

 

 

4.    Ingat dengan orang tua

     Selalu mengingat orang tua bisa menghindari diri dari perbuatan buruk. Orang tua telah bersusah payah dalam memperjuangkan anaknya untuk sekolah agar menjadi pribadi yang baik dan sukses. Untuk itu jangan sampai pergaulan bebas menjadi penghancur harapan orang tua.

5.    Mendekatkan diri dengan agama

     Mendekatkan diri dengan mendalami agama akan menghindari seseorang dari hal-hal yang dilarang oleh agama, Sehingga, ketika ingin berbuat hal buruk, maka akan ada pengingat yang membuat kita sadar akan dosa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Elin, Marasewan L. Pandangan Gereja terhadap Pernikahan Usia Muda,.                 file:///C:/Users/HP/Downloads/T1_712009023_Full%20text.pdf (diakses tanggal 27 Februari     2023)

Ananda. Pengertian Pergaulan Bebas: Ciri, Penyebab, Dampak & Cara Mencegah.                 https://www.gramedia.com/literasi/pergaulan-bebas/#Ciri-Ciri_Pergaulan_Bebas (diakses        tanggal 1 Maret 2023

Nurfadilah, Adila Meilani. Pengaruh Kebudayaan Barat di Indonesia.                 http://news.upmk.ac.id/home/post/pengaruh.kebudayaan.barat.di.indonesia.html (diakses    tanggal 2 Maret 2023

Khairally, Elmy Tasya. Pencegahan Pergaulan Bebas Dapat Dilakukan Oleh Diri Sendiri Dengan Cara?.                 https://www.detik.com/bali/berita/d-6439775/pencegahan-pergaulan-bebas-dapat-    dilakukan-oleh-diri-sendiri-dengan-cara  (diakses tanggal 2 Maret 2023)

Gumilang, Nanda Akbar. 6 Dampak Pergaulan Bebas yang Wajib Kamu Waspadai!.                 https://www.gramedia.com/literasi/dampak-pergaulan-bebas/#1_Seks_Bebas (diakses             tanggal 27 Februari 2023)

Griffin, Trudi. Cara Menghentikan Kebiasaan Mencuri pada Remaja.      https://id.wikihow.com/Menghentikan-Kebiasaan-Mencuri-pada-Remaja (diakses tanggal 2            Maret 2023)

Pergaulan Bebas: Ciri-ciri, Dampak & Cara Buat Menghindarinya.                 https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20220802123133-33-360451/pergaulan-bebas-            ciri-ciri-dampak-cara-buat-menghindarinya  (diakses tanggal 1 Maret 2023)

Tanda Pergaulan Sehat, Dampak dan Pencegahan Pergaulan Bebas. https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/31/210000069/tanda-pergaulan-sehat-dampak-dan-pencegahan-pergaulan-bebas? (diakses tanggal 1 Maret 2023

 

 

MELUKIS KENANGAN DI MASA SMP

    Inilah kisahku, melukis kenangan di SMP bersama teman-teman seperjuangan. Bima 9b-34, Neten 9b-23, Avetta 9b-21, Amanda 9b-17, da...